Bagaimana cara menjadi product owner? Pertanyaan ini perlu dipertimbangkan serius. Tidak ada sekolah formal untuk mencapai status sebagai product owner.
Orang yang saat ini bekerja dalam dunia pengembang software mengalami penurunan minat . Mereka mempertimbangkan untuk mengubah arah karirnya menjadi product owner. Namun, mereka masih mencari arah yang tepat.
Persaingan sebagai product owner dapat dikatakan sebagai sesuatu yang ketat. Berbeda dibandingkan posisi developer, agar menjadi PO perlu upaya dan dedikasi ekstra.
Berikut tips penting untuk orang yang bercita-cita menjadi product owner.
1. Memiliki Sertifikat
Beberapa perekrut menganggap sertifikasi penting. Memang, sebagian orang mengatakan ini tidak penting.
Tetapi, jika Anda memiliki sertifikat, maka ini menambah sedikit keuntungan. Anda bisa mengambil sertifikasi Product Owner di scrum.org. Anda bisa mengambil PSM1 dan PSPO 1 secara mandiri.
2. Menguasai Keterampilan Negosiasi
Anda tidak harus menjadi seorang pedagang agar melanjutkan karir sebagia PO. Tetapi sebagai Product Owner, sebagian besar waktu dihabiskan untuk melakukan negosiasi. Mulai dari negosiasi anggaran, dengan para pengembang, stakeholder atau klien, hingga berurusan dengan atasan.
3. Mengerti Bidang Keahlian
Product Owner mesti memiliki pemahaman mendalam tentang produk . Anda diminta dapat mengenal pasar, terutama memiliki bidang keahlian terkait produk.
Jika Anda berminat bekerja di bidang akuntansi atau keuangan, penting untuk memahami akuntansi dan keuangan. Hal ini diperlukan untuk berinteraksi dengan pengguna, memahami situasi mereka, serta membentuk pandangan terhadap masa depan produk.
Oleh karena itu, pilih bidang keahlian yang Anda minati dan pejari secara tekun.
4. Memahami Dasar-dasar UX
Penting untuk memiliki pemahaman dasar terkait pengalaman pengguna (UX). Meskipun Anda tidak perlu menjadi desainer UX, namun memahami isu-isu UX adalah hal sangat berguna.
5. Menguasai Bahasa Inggris
Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris juga menjadi poin penting jika ingin menjadi Product Owner. Terlebih, untuk berinteraksi dengan pekerja atau klien di luar negeri.
Meski beberapa orang dapat mengakalinya dengan meminta berkomunikasi tulis agar dapat menggunakan Google Translate, Anda tetap harus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
6. Mampu Menggunakan JIRA
JIRA adalah alat penting Product Owner untuk mengelola daftar tugas. Meskipun terasa sedikit kompleks pada awalnya, menguasai penggunaannya akan sangat membantu dalam pekerjaan sehari-hari.
7. Mampu Mengamati Perkembangan Produk dengan Google Analytics
Google Analytics dapat memantau dan menganalisis penggunaan produk. Hal ini penting untuk mengetahui sejauh mana fitur baru digunakan berdasarkan data penggunaan seperti jumlah klik, sumber traffic, formulir penggunaan, dan sebagainya.
Analisis ini membantu dalam menentukan keberhasilan suatu fitur dan bisa membantu memudahkan pemeliharaan produk.
Itulah 6 tips untuk memulai karir sebagai product owner? Walau berangkat dari dasar, semuanya akan berjalan lancar karena saat ini banyak sumber literasi internet dan forum yang sangat membantu proses pemahaman Anda terhadap tugas Product Owner.